Rabu, 16 Mei 2018

Review : Assalamualaikum Calon Imam


Tanggal 10-05-2018 pemutaran 20: 45 dengan memilih kursi A12 di cinema Panakukang makassar, saya menikmati film Drama yang sedikit mengorek keindhan kota makassar (Pantai Losari)

tidak perlu saya menceritakan dengan lengkap jalannya film, cukup saya berbagi kesimpulan tentang maksud dari film tersebut sesuai dengan versi saya dengan menikmati filmnya yang sempat membuat air mata saya berlinang.

Cerita cinta yang hidup di tengah keluarga yang terpecah membuat Fisya merasa trauma dengan sosok laki-laki, ibu Fisya yang begitu tegar menghadapi hidup, yang keluarga mereka sendiri tidak pernah membayangkan sosok bapak pada keluarga kecil menikahi tantenya sendiri yang tak lain merupakan iparnya (Istri adiknya (alm)) demi menjalankan amanah seorang adik.

Bukan tentang kehidupan bapak dan ibu Fisya, namun tentang kisah cinta Fisya yang dicintai oleh sosok dokter (Alif) yang begitu sabar dan berilmu agama. Fisya yang jatuh cinta dengan Alif dimulai saat dokter alif melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an,  

Banyak hal yang menarik dari film ini, sosok Fisya yang sempat jatuh cinta dengan calon suami kakakknya, ia yang menyembunyikan penyakitnya dari alif, Fisya yang begitu benci terhadap bapaknya yang kini sakit-sakitan namun akhirnya dapat menerima keadaan. 


Pada Film ini saya tidak merasa mesti ada cerita lanjutan untuk memperjelas akhir dari film, namun karna cerita yang begitu indh yang dapat membuat hati penonton perih hinggah meneteskan air mata

Ada hal yang bisa saya simpulkan dari film ini:
  • Ada hal indah dibalik kesukaran yang kita jalani, layaknya ada pelangi setelah hujan turun
  • Keegoisan tidak selamanya berdampak positif, namun mengalah dengan keadaan terkadang lebih indah sebelum hadirnya sebuah penyesalan.

Untuk berbagi cerita pada film ini silahkan d koment dkolom komentarnya, yang belum nonton silahkan beranjak pergi ke Bioskop kesayangan kalian, ingat nonton itu mesti beretikan dan harus saling menghargai, menghargai ssama penonton, menghargai pelayn, dan yang paling utama menghargai si pembuat film dengan tidak membajak film (Ingat jangan merekam Film).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar