Rasanya ingin berteriak
teriakan yang dapat menembus
menembus hati dan menembus langit
adakala waktu yang begitu berpihak padaku
teriakan yang dapat menembus
menembus hati dan menembus langit
adakala waktu yang begitu berpihak padaku
Bukan karna kekecewaan
namun karena sebuah kebahagian
dalam sebuah perjalanan
adakala proses yang menggemaskan
namun karena sebuah kebahagian
dalam sebuah perjalanan
adakala proses yang menggemaskan
rasanya berbeda
seperti tetesan air yang mengalir
seperti hujan yang hanya rintikkan
namun berlangsung begitu lama
seperti tetesan air yang mengalir
seperti hujan yang hanya rintikkan
namun berlangsung begitu lama
waktu terus berjalan
hingga akhirnya nyaris penuh
waktu terus berjalan
hingga akhirnya nyaris sampai
hingga akhirnya nyaris penuh
waktu terus berjalan
hingga akhirnya nyaris sampai
semua akan sampai pada titik tujuan
tujuan utama, tujuan kedua, dan
hingga akhirnya melewati banyak titik
persimpangan jalan terlewatkan begitu saja
tujuan utama, tujuan kedua, dan
hingga akhirnya melewati banyak titik
persimpangan jalan terlewatkan begitu saja
hingga akhirnya
kita dapat bertemu dalam sebuah perjalanan
atau tidak sama sekali?
hanya hati yang mampu memulai
kita dapat bertemu dalam sebuah perjalanan
atau tidak sama sekali?
hanya hati yang mampu memulai
Rabu, 26 September 2018
AIJ
Puisinya semakin menyentuh. Teruskan dan latihan terus biar puisinya makin menggigit.
BalasHapuswaw. makin menggigit? maunya diajar sama bunda nih
HapusBukan hanya hati dong, kaki juga hihihi
BalasHapusiya kak di iringi dengan kaki. karna yang buat kaki melangkah itu adalah niat
HapusDahsyatnya kekuatan hati yaaa. Menjadi penentu bahagia. Memang begitu siih adanya.
BalasHapusiya nih mom
Hapus"waktu terus berjalan
BalasHapushingga akhirnya nyaris penuh"
Agak gagal paham di sini, apanya yang nyaris penuh?
bersambung dengan paragraf sblumnya bun
Hapus"seperti hujan yang hanya rintikkan
namun berlangsung begitu lama"
kalau lama kan bisaji juga penug itu oenamlungan atau selokan kak. heheh
Ini puisi buat seseorangkah? Yang dibikinkan puisi tau ndak? 😀
BalasHapusWah indah semakin sering bikin puisinya... lanjutkan
BalasHapusjangan dulu ingin cepat2 sampai , nikmati aja proses hehe
BalasHapusNerteriak keras ki kapang di? Kalo teriakan menembus langit dan hati? Hehehee... keren puisinya..
BalasHapusSetiap mampir ke blognya indah selalu gank na ajakki berpuisiii...
BalasHapusmantap dek tingkatkannn...