Minggu, 22 Januari 2017

Sabtu Malam

hari ini kucoba untuk menulis sedikit demi sedikit 
sebuah karangan. sebuah cerita , dan sebuah cerbun (cerita bersambung).

Malam itu, ditengah keramaian acara seorang lelaki yang sedang duduk di dalam sebuah tenda yang bak seorang raja yang orang bugis menyebutnya pelaminan. Daun Pacar, wenno, pacci, beras, dan air  sebagai jenis perhiasan yang mengindahi depan meja seorang raja, susunan sarung sa'be yang dikreasikan serta kerajinan daun nangka dan daun pisang yang terletak diatasnya, dan tak lupa pancaran sinar lilin dimalam itu. 


sangat indah dipandang mata, sangat sejuk dirasakan oleh jiwa dan sangat elok dinikmati oleh manusia-manusia yang berwibawah, anggun, dan mampu mengendalikan jiwa pada malam itu. 
sungguh waktu berjalan begitu cepat, sungguh teratur susunan acara adat malam itu sebagai bentuk doa kepada calon mempelai.

canda gurau ditengah keluarga besar, tak mampu dikendalikan, tawa yang tak mampu dibisukan oleh senyuman, semua begitu terasa silaturahmi yang amat sempurna.

Datanglah seorang lelaki yang begitu polos, menebarkan senyuman yang amatlah manis, dirimu bercerita namun ginsulmu yang tersenyum. Ingin rasanya seorang wanita berkenalan denganmu  namun langkah tak mampu.

acarapun selesai saat itu dan kembalilah kita pada tempat masing-masing.
Apakah kau tau apa yang terjadi malam itu? senyummu yang selalu muncul didalam bola mata seorang wanita. 

Esok hari sebuah mimpi yang tercapai, dia mengenal dan mengetahui namamu " Jingga" kau lelaki yang begitu berbeda, meyakinkan, namun asing. Ini bukan masalah tanpan, paras, wajah atau hal apa itu, Namun ini masalah bagaimana seorang mengenalmu.

Hingga seorang wanita yang bernama "Senja" menemukanmu di salah satu media sosial. Bukan untuk Mengharapkanmu, tapi untuk mengenalmu. Mencoba untuk menyapa namun tak mampu, hingga dengan seniri waktu menjawab. Berawal dari media sosial yang membuat orang merasa narsis hingga MS yang bersifat pribadi.

Mulai sore itu kau dan dia (Jingga&senja) sudah mulai saling berkomunikasi, entah itu namanya apa, apakah ini sebuah kesyukuran??? Percakapanpun mulai muncul dan pembahasanpun mulai meluas hingga saat itu.


Bersambung...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar